Dendaku telah kubayar, LUNAS!

Rabu, 04 April 2012. 

Minggu yang lalu (Rabu, 28 Maret 2012) tepat seminggu hari jadi saya yang ke-25. Senang rasanya! dan tak terasa sudah berjalan seminggu pada diri saya. 

Dalam hari jadi saya yang ke-25 kemarin, sebenarnya saya tidak menuntut apa-apa/tidak menuntut hadiah. Saya hanya berdoa meminta kepada Tuhan YME agar Tuhan memberikan keberuntungan dan selalu memberikan yang terbaik dalam hidup saya ini. Terutama di usia saya yang ke-25 ini.

Sebenarnya, ada sesuatu hal yang membuat saya bahagia dan merasa kalau hadiah yang saya terima sungguh di luar dugaan saya. Ya.....pada hari Rabu yang lalu (28 Maret 2012) saya memperoleh hadiah dari Tuhan berupa "Sakramen Tobat" secara juga pada saat saya berulang tahun selalu bertepatan dengan masa pra-paskah.

Hal ini benar-benar di luar dugaan saya. Saya mengikuti Sakramen Tobat ini di Gereja Santo Yusuf - Kota Kediri. Dalam proses pertobatan alias pada saat saya berada di kamar pengakuan dosa, saya memohon kepada Romo untuk bisa mengampuni saya. 

Diawal atau sebelum umat menerima sakramen tobat, di gereja diadakan ibadat untuk kita (para umat) bisa menyadari dan merenungkan segala kesalahan dan dosa-dosa yang pernah kita perbuat sebelumnya. Kemudian asisten imam menyampaikan kalau panitensi/denda dosa umum adalah dengan berdo'a:
  1. 4 kali Syahadat Para Rasul;
  2. 4 kali do'a Bapa Kami;
  3. 4 kali do'a Salam Maria;
  4. Bacaan Injil dari Kitab Yoh 3: 1 - 21.
Setelah itu, umat dipersilakan untuk mengaku dosa dihadapan para Imam. Ada tujuh Imam yang melayani umat dalam pengakuan dosa ini. Kebetulan juga saya mendapatkan Romo yang cukup berumur, namanya Romo Yon (nama panggilan). Setelah memasuki kamar pengakuan dosa dan mengaku dosa dihadapan Romo Yon, saya memohon nasihat dan panitensi khusus untuk saya setelah mengakui dosa ini.

Dan akhirnya, beliau pun memberikan nasihat yang baik kepada saya, bercerita tentang masa lalu, masa depan, dan juga tentang peradilan di akhirat. Selain itu, beliau juga menyarankan saya untuk bisa menahan emosi, bisa berdamai dengan diri sendiri, dan juga dengan orang-orang yang pernah menyakiti hati saya. Salah satunya adalah saya disarankan untuk berdamai dengan orang tua saya terutama papa saya. Karena saya merasa kalau saya ada "sesuatu yang mengganjal" antara hubungan saya dengan papa. 

Dan seperti biasa, setiap dan menjelang akhir pekan yang diawali dengan hari jum'at, saya selalu pulang ke Kota Surabaya. Di dalam perjalanan pulang ke Surabaya saya selalu terbayang-bayang dengan nasihat Romo Yon, dimana salah satunya adalah saya disarankan untuk berdamai dengan papa saya. Saya hanya berpikir dalam benak saya, "Bisakah saya berdamai dengan papa saya sendiri?" saya merasa memang tidak enak dan hubungan kami memang renggang. Hmm.....saya hanya terngiang-ngiang saja tentang hal yang satu ini.

Selama dua hari di Surabaya ternyata tidak menghasilkan apa-apa. Saya takut dan terus terbayang-bayang nasihat Romo Yon......sampai akhirnya, menjelang keberangkatan saya kembali ke kota Kediri pada hari minggu sore, saya baru berani untuk berkata "Maaf, maaf atas semua kesalahan yang pernah aku buat di masa lalu." kepada papa saya.



Saya sadar dan benar-benar menyadari kalau saya banyak dosa dan kesalahan di masa lalu terutama dengan papa saya. Saya berharap, semoga dengan hal tersebut, terutama juga nasihat dari Romo Yon, mampu memperbaiki hubungan saya dengan papa yang renggang ini dan saya juga bisa menjaga sikap selalu di depan orang tua saya. Dan akhirnya Readers saat ini saya bisa bernafas lega, tersenyum manis, dan dapat berkata, "Dendaku telah kubayar, LUNAS!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman